Langsung ke konten utama

Cerpen: Hidayah Datang Tanpa Terduga



Rasanya baru kemarin salah seorang kawan memberikan nasehat yang amat bijak kepada saya. Saya sendiri sampai kaget, tidak biasanya dia seperti itu, entah kesurupan perewangan Jin Islam dari mana. 

Saya masih ingat betul kalimatnya seperti ini "yen awakmu gak iso ikhlas menerima kenyataan hidup Ga, maka selamanya ia akan menjadi masalah sepanjang hidupmu"

Saya berusaha memahami betul kalimat tersebut. Saya baru mengerti betapa sangat besar kandungan nilai etis serta filosofis di dalamnya, meskipun seraya tetap berkeyakinan kuat pasti waktu itu dia memang gak sekarepe dewe, atau bahasa kerennya ketempelan Jin.

Hingga pada akhirnya, saya pun paham apa yang dimaksudkannya. Tanpa pikir panjang saya pun kemudian langsung bergegas mengganti nama-nama akun media sosial yang saya miliki dengan nama asli.

Karena selama ini saya merasa belum bisa ikhlas menerima kenyataan, berupa memiliki nama belakang yang terasa aneh bagi saya (Irama).

Perasaan tidak ikhlas tersebut membuat hati saya selalu gundah, dan apabila ada momen di mana mengharuskan menyebut identitas nama, saya selalu minder, karena pasti berujung pencelaan atau pembully an. Saya sadar hal tersebutlah yang seharusnya dirubah.

Setelah aktifitas mengganti nama itupun selesai, saya pun juga lekas meminta maaf kepada kawan sepondok yang pernah saya jaili berulang kali, yakni setiap dia beli shampo baru (merk pantene berukuran botol besar) yang secara diam-diam selalu saya tap (diambil isinya separo dan dipindahin ke botol lain), tentu tanpa sepengatuhannya. 

Hampir sering saya melakukan itu, dan bagi saya itu adalah rahasia terbesar yang saya miliki saat ini, tentu kalau sampai bocor akan menjadi masalah besar. 

Saya rasa hal tersebutlah yang menjadi poin kedua kenyataan hidup yang saya juga belum bisa ikhlas menerima, sungguh berat menanggung beban morel seperti itu. 

Tapi alhamdulillah saya bisa tersadar berkat nasehat kawan saya tersebut, yang sebetulnya juga dialah orang yang diam-diam selalu saya ambil sebagian shamponya. 😅

Saya tidak menyangka orang yang selama ini saya dzolimi, ternyata justru dijadikan Tuhan sebagai perantara memberikan kebaikan dan petunjuk (hidayah) kepada saya.

Sungguh luar biasa memang skenario takdir Yang Maha Kuasa.

Terima kasih untuk kawan yang telah saya ceritakan panjang lebar di atas, jasamu sungguh sangat berarti, khususnya sekian banyak shampo yang tanpa sadar kau beri selama ini.😄 Thanks Masruhan.

Komentar